- What is the biggest lesson you learned till now?

#Day 11
#30DayWritingChallenge
#ChallengefromKevinAnggara'sBlog

Pelajaran hidup?

Sejujurnya, aku ngerasa belum sebijak itu buat nulis tentang ini, meskipun bisa dibilang usia bukan sebuah alasan untuk menjadikan seseorang dewasa, tapi fase hidup rasanya cukup berpengaruh ke cara kita berpikir, jadi seadanya aja yaa haha *ketawa, apa ngejek si?.

Untuk saat ini, aku sedang berada di titik kurang bersyukur *Astaghfirullah Ag?, jadinya ngerasa yang penting hidup, kurang bisa begitu menikmati juga, masih banyak pertanyaan di kepala, pokoknya ruwet gak jelas gitu meskipun udah semester akhir di perkuliahan *agak tua ya.

Kemarin si cukup seru ya tracking ke hutan? deket rumah *Alhamdulillah..., bisa nyentuh tanah dan lepas dari gadget yang rasanya udah jadi temen sehari-hari. Jujur suntuk, pengen ini pengen itu, tapi gak semangat juga, apa lagi capek aja ya, jadi nulisnya begini? Bentar ya, aku tidur dulu *???.

Aku udah bangun guysss *Alhamdulillah masih hidup. 

Oke, jadi sebenarnya apa yang udah aku pelajari dalam hidup? Banyak. Tapi, aku bakal omongin salah satu series Korea, judulnya Reply 1988. Aku ngerasa kalo series ini cukup ngasih pelajaran yang gede ke diri aku.

Meskipun aku ikut trend di tiktok yang slide 1-nya "on my silent days...", terus yang slide 2-nya "apakah rumah yang hangat itu hanya ilusi?" *takut dikira pick me, jadi klarifikasi disini.

Dari series itu aku ngeliat kalo rumah tu emang gak ada yang sempurna, gak ada yang selalu hangat. Kehangatan itu memang bukan ilusi, namun terselip di hari-hari yang tiadanya pertikaian, hanya perbincangan biasa yang tidak menuntut siapa-siapa untuk benar atau salah.

Saat menulis pertanyaan itu, aku juga membuat definisi hangat lain yang sepertinya cukup sulit untuk diamini, yakni, keluarga kecil yang tinggal di satu rumah milik sendiri.

Rasanya, definisi itu hampir tidak mungkin terwujud untukku yang perannya masih sebagai anak. Tapi, apakah aku bisa merasakan kehangatan? Bisa, namun dalam bentuk serpihan-serpihan. 

Pelajarannya, meskipun bukan kehangatan yang utuh, istilah "keluarga" akan selalu mengikat kita. Sebisa mungkin, aku akan selalu menghargai kesempatan-kesempatan temu yang sulit diprediksi itu. 

Lupakan ide untuk bersama-sama, tiap anggota keluarga akan tetap memiliki ruang tersendiri di hatiku.

Komentar

Postingan Populer