- Write a letter to a close friend that you lost contact with

#Day 12
#30DayWritingChallenge
#ChallengefromKevinAnggara'sBlog

Emang ada temen deket yang sampai sekarang gak kontekan?

Ada, aku gak punya nomornya karena dia temen deket aku waktu kecil sampai TK. Setelah itu, dia pindah tempat tinggal. 

Tapi, aku masih inget namanya.

Namanya Lintang.

Surat untuk Lintang

Hai Lintang, apa kabar hari ini?

Semoga kamu baik-baik aja yaa.

Kalo inget masa lalu, kayaknya kamu salah satu temen yang ngasih memori indah di kepala.

Baik banget.

Sering kasih pinjem mainan.

Suka ngasih ide main yang macem-macem, ngajakin, dan itu seru sekali.

Sampai sekarang, aku masih inget rasa otak-otak yang kita beli di warung dekat rumah kamu dulu. 

Otak-otaknya anget, rasanya asin pedes, gak aneh, tapi belum pernah nemu rasa yang sama lagi. 

Mungkin bukan cuma tentang otak-otaknya, tapi tentang kitanya yang abis puas main terus jajan bareng.

Intinya, terimakasih Lintang karena sudah menerimaku jadi temanmu dengan tulus.

Anehnya, aku bisa merasakan itu.

Kuharap, kamu bertemu orang-orang yang tulus juga diluar sana.

Terakhir, aku ingin berterimakasih juga kepada ibu Lintang karena beliau sudah sigap menggendong dan mengobatiku setelah tidak sengaja terjatuh saat main sambil berlari-lari di halaman rumahnya :D.

- dari teman masa kecilmu, Agnia.

Untuk pembaca, mungkin agak heran kenapa otak-otak aja bisa membekas. 

Konteksnya, aku susah punya temen waktu dulu. 

Entah kenapa sering dijauhin sama tetangga atau bahkan sama saudara sendiri.

Mungkin penampilan? Atau gak bisa nyumbang mainan dan hal-hal keren lainnya kalo lagi ngumpul? Belum punya sepeda? Bisa jadi. Tapi, aku gak tau persis jawabannya apa.

Waktu yang lain punya sepeda, aku gak bisa minjem sama sekali, dan cuma ngeliatin yang lain main.

Pas lewat kandang kelinci, aku coba kasih makan rumput, terus diusir sama 2 anak, yang sebetulnya aku gak tau mereka yang punya kandang atau bukan. Yang jelas, mereka sepertinya tidak ada niatan untuk ngingetin baik-baik, apalagi berteman.

Waktu aku ceritain kebaikan temen lain (sebut aja Karen) ke temen yang aku anggep deket (Kesha), Kesha malah ceritain sebaliknya ke Karen sampai aku dilabrak orang tua Karen.

Kalo diinget-inget, aku kasian sama diri sendiri. Tapi yaudah lah ya. 

Sekarang, aku gak punya dendam apa-apa sama mereka. Meskipun terlihat menyakitkan, itu masa lalu.

Kalo masih kecil, mereka juga mungkin belum tau cara bersikap yang baik itu gimana, atau bisa jadi memang akunya yang salah hahaha.

Komentar

Postingan Populer